Home » » Arsitektur Game Engine

Arsitektur Game Engine

Nama : Abdul Rofiq Hidayat
NPM : 50414043
Kelas : 3IA21
Matkul : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Syefani Rahma Deski






PENGERTIAN

        Game engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan video game. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi, artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene graph. Game engines memberikan perangkat untuk visual development dengan tambahan komponen perangkat lunak yang dapat dipakai berulang kali. Perangkat ini pada umumnya memberikan integrated development environment yang dapat mempermudah, serta mempercepat pengembangan game.

Beberapa elemen yang ada di dalam game engine adalah :

  • Tools/Data

        Dalam pengembangan game, dibutuhkan data yang tidak semudah menuliskan text files. Dalam pengembangan game, paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.

  • System

        System sendiri adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. Jika game engine sudah dibuat dengan baik maka system ini adalah satu-satunya bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system yaitu graphics, input, sound, timer, configuration. System sendiri bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.

  • Console

        Dengan menambahkan console, kita dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan dalam proses debugging. Apabila game engine tersebut mengalami error kita tinggal mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart. Console sendiri dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai keinginan.

  • Support

        Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory manager, file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek game engine.

  • Renderer/Engine Core

        Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.

  • Game Interface

       Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.

  • The Game

        The Game merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga terserah kita bagaimana mengembangkan game tersebut.

Beberapa Contoh Game Engine Open Source :
- 3Dgame Studio
- Delta 3D
- UnrealEngine
- Panda3D
- Torque
- Quake Engine

Ada 3 tipe game engine yang ada saat ini, diantaranya :

  • Roll-your-own game engine

        Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.

  • Mostly-ready game engines

        Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.

  • Point-and-click engines

        Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.


2 CONTOH GAME DAN GAME ENGINE YANG DIGUNAKAN

1. PES 2016 - Fox Engine


Hasil gambar untuk pes 2016
  • Fox Engine


        Fox Engine. The Fox Engine merupakan nama cross-platform game engine yang dibuat oleh Kojima Productions, untuk dipakai nama developernya di masa depan. Hal ini diyakini bahwa engine ini dirancang untuk generasi berikutnya dari video game. Engine tersebut diungkapkan Konami pada tanggal 3 Juni 2011. Pengembangan mesin dimulai setelah selesainya Metal Gear Solid 4: Guns of the Patriots dengan tujuan membuat engine terbaik di dunia. Nah setelah itu, Konami mulai menerapkan FOX Engine di PES 2016 pada tahun ini. Engine ini memungkinkan Kojima Productions untuk mengembangkan game menjadi multiplatform dengan waktu pengembangan secara cepat. Engine ini bernama FOX, diambil dari sebuah unit militer fiksi dari METAL GEAR SOLID, dimana juga merupakan refleksi dari Kojima Productions itu sendiri, yang berdasarkan logo perusahaannya bergambar rubah atau FOX. Fox Engine memang merupakan salah satu engine yang paling diantisipasi oleh industri game, terutama setelah demonstrasi-demonstrasi mengagumkan yang diperlihatkan oleh Kojima sendiri. Engine yang akan menjadi “pondasi” bagi proyek Kojima di masa depan ini memang tampak menjanjikan. Dengan visualisasi yang mendekati dunia nyata, Fox Engine kabarnya menjadi engine pilihan untuk game-game besar seperti Metal Gear Solid 5 dan Ogre Project dari Konami.


2. Battlefield 1 - Frostbite

Hasil gambar


  • Frostbite

Hasil gambar

        Frostbite adalah game engine yang dikembangkan oleh EA Digital Illusions CE, yang merupakan pencipta seri Battlefield. Game engine ini dirancang untuk digunakan pada platform Windows, dan pada konsol seperti Playstation 3, Wii U dan Xbox 360 yang kemudian disesuaikan dengan berbagai jenis game. Game engine ini pertama kali digunakan oleh DICE untuk menciptakan game berjenis first person shooter, tetapi telah diperluas untuk mencakup berbagai jenis game lainnya seperti race game dan real-time strategy dan telah digunakan oleh sejumlah EA studio. Sejauh ini, Game engine Frostbite digunakan secara eksklusif untuk Electronic Arts dengan semua judul game yang diterbitkan oleh EA.

Versi :

Frostbite 1.0

        Frostbite mengawali debutnya pada tahun 2008 dengan dibuatnya game Battlefield: Bad Company. Pada versi ini terdapat fitur HDR Audio, yaitu fitur yang menyesuaikan berbagai jenis kenyaringan suara dan memungkinkan pemain mendengar suara penting dengan jelas bahkan jika ada suara-suara lain yang dihasilkan (misalkan, suara tembakan selalu lebih keras daripada suara musik pada game, musik dalam game akan menurunkan volumenya jika terdapat suara tembakan), dan Destruction 1.0, yang memungkinkan pemain untuk menghancurkan benda-benda tertentu, seperti dinding.

Frostbite 1.5

        Versi kedua dari game engine frostbite terdapat pada game Battlefield 1943 pada tahun 2009. Pada versi ini terdapat peningkatan dalam game dengan kemampuan penghancuran Destruction 2.0, yang memungkinkan pemain untuk menhancurkan seluruh bangunan bukan hanya dinding. Pada tahun 2010, DICE merilis Battlefield: Bad Company 2 dengan menggunakan versi game engine ini, yang merupakan game pertama yang membawa game engine frostbite untuk platform Windows. Versi Windows dari game ini memiliki sedikit dukungan dari DirectX 11 Shader, yang berakitab tidak mengambil keuntungan penuh dari seluruh API. Komponen multiplayer Medal of Honor juga menggunakan versi engine ini, meskipun dengan keterbatasan kemampuan dalam fitur penghancuran.

Frostbite 2

        Versi ketiga dari game engine frostbite muncul pada tahun 2011 dengan game Battlefield 3. Frostbite pada versi ini mengambil keuntungan penuh dari DirectX 11 API dan 64-bit prosesor, tanpa dukungan untuk DirectX 9 (Windows XP). Pada versi ini juga ditingkatkan fitur game dalam kehancuran dengan Destruction 3.0 yang menciptakan fisik yang lebih halus dari pendahulunya dan quasi-realtime radiositas menggunakan 'Geometric Enlighten' teknologi. Selain itu perbedaan penting dalam penamaan adalah bahwa Frostbite 2 tidak disebut Frostbite 2.0. DICE telah memberikan beberapa presentasi pada kemajuan teknologi rendering mereka dengan fokus kepada aspek Animasi, Destruction, Skala, Rendering Audio, dan lain-lain.



Sumber :
http://tysyudha.blogspot.co.id/2016/04/arsitektur-game-engine.html
http://msayudha.blogspot.co.id/2015/11/fox-engine.html
http://vandredi-blog.blogspot.co.id/2012/07/game-engine-frostbite.html

0 komentar:

Posting Komentar