Home » » Representasi Makna Nasionalisme dalam Lagu Bendera - Cokelat

Representasi Makna Nasionalisme dalam Lagu Bendera - Cokelat








LIRIK LAGU BENDERA


biar saja ku tak seindah matahari
tapi selalu ku coba tuk menghangatkanmu
biar saja ku tak setegar batu karang
tapi selalu ku coba tuk melindungimu

biar saja ku tak seharum bunga mawar
tapi selalu ku coba tuk mengharumkanmu
biar saja ku tak seelok langit sore
tapi selalu ku coba tuk mengindahkanmu

ku pertahankan kau demi kehormatan bangsaku
ku pertahankan kau demi tumpah darah
semua pahlawan-pahlawanku

merah putih teruslah kau berkibar
di ujung tiang tertinggi di indonesiaku ini
merah putih teruslah kau berkibar
di ujung tiang tertinggi di indonesiaku ini
merah putih teruslah kau berkibar
ku akan selalu menjagamu

representasi makna nasionalisme yang terdapat dalam lagu tersebut merupakan sindiran kepada seluruh masyarakat Indonesia terlebih terhadap generasi bangsa yang semakin hari semakin melupakan Indonesia. Pesan nasionalisme untuk kembali bangkit, berjuang untuk mempertahankan kembali, menjaga semua kekayaan alam dan budaya yang kita miliki serta untuk selalu berusaha mengharumkan nama bangsa di mata dunia. Serta tidak hanya menganggap simbol – simbol dari negara ini hanya sebagai sebuag simbol dan digunakan untuk kegiatan seremonial saja. Tema nasionalisme juga bukan merupakan hal yang baru dalam dunia industri musik tanah air. Sejak puluhan tahun yang lalu, musisi Indonesia telah berhasil membuat sebuah karya lagu yang mampu membangkitkan semangat masyarakat. Industri musik memiliki pengaruh yang besar terhadap beredarnya lagu – lagu terutama lagu yang bertema nasionalisme di pasaran. Industri musik mampu menciptakan sebuah bisnis dilahan nasionalisme. Mau tidak mau pasar memegang peranan penting terhadap kesuksesan bisnis di dunia industri musik. Oleh karena itu diharapkan bagi pembaca untuk dapat mencintai dan mensupport lagu – lagu yang berisikan semangat nasionalisme di masyarakat agar semangat mencintai negara dapat terwujud.

sumber : http://repository.unib.ac.id/1501/

0 komentar:

Posting Komentar