Home » » Budaya yang Mendorong dan Menghambat Kemajuan

Budaya yang Mendorong dan Menghambat Kemajuan



Budaya yang Menghambat Kemajuan

Budaya berbohong
Banyak sekali hal yang menyepelekan hal ini dan menganggap hal yang wajar dilakukan sehari-hari. Idiom yang berkembang saat ini adalah “Tidak apa-apa berbohong demi kebaikan” atau “Tak apalah berbohong sekali ini saja”. Padahal idiom tersebut membuat pola pikir kita terbelenggu dan tidak bisa berpikir logis. Logikanya, seluruh kebohongan adalah untuk kebaikan, baik dalam skala besar maupun kecil. Jika ada dua kasus, kita berbohong pada orang tua kita padahal hanya masalah kecil dan seorang pencuri yang tidak mengaku mencuri, para pelaku dapat memakai satu idiom yang sama, bukan ?
Jadi kesimpulannya berbohong sudah menjadi hal yang biasa dan budaya ini dapat berkembang menjadi budaya yang lebih buruk.

Budaya Mencontek
Budaya ini adalah turunan dari budaya berbohong. Hal ini banyak terjadi dikalangan pelajar maupun mahasiswa. Budaya ini dapat merusak pola pikir para remaja yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jawaban. Mungkin beruntung jika budaya ini tidak berkembang menjadi budaya yang lebih buruk lagi, namun jika tidak ? Bisa fatal akibatnya

Budaya Korupsi
Nah, ini adalah budaya yang sepertinya sudah menyebarluas di negeri kita yang tercinta ini. Budaya ini juga turunan dari dua budaya diatas. Budaya ini dimulai dari kasus yang kecil dan mungkin tampak tak seperti kasus korupsi. Contohnya, seorang anak yang disuruh membeli suatu barang oleh Ibunya seharga Rp. 5000,- dan diberi uang Rp. 10.000,-. Seharusnya anak tersebut mengembalikan uang kepada ibunya Rp. 5000,- namun anak itu berkata pada ibunya bahwa harganya naik menjadi Rp. 8000,- , kelebihannya itu diambil secara diam-diam oleh si anak. Mungkin hanya masalah Rp. 3000,- namun ini tetap saja korupsi karena mengambil hak yang bukan miliknya. Bayangkan jika kebiasaan anak ini dibawa hingga besar. Wah, dapat kita bayangkan sendiri dampaknya.

Budaya “Copy Paste”
Ini adalah budaya yang cukup menghambat kemajuan. Karena perkembangan teknologi, banyak orang seenaknya meniru atau copy paste tulisan orang tanpa disaring terlebih dahulu. Adanya “mbah gugel” mempermudah orang untuk meniru, walau tidak kita pungkiri ini juga dapat mempercepat mendapatkan informasi yang diinginkan. Balik lagi kepada diri kita menghadapi teknologi yang berkembang pesat saat ini. Jadi, sebaiknya kita saring terlebih dahulu, jangan meng-copy secara persis dan berikan sumbernya.

Budaya “Latah”
Latah disini dimaksudkan meniru tingkah manusia lainnya. Yang terlihat saat ini adalah orang Indonesia yang ikut-ikutan meniru budaya luar, contohnya K-pop. Di Korea sedang musim K-pop yang memunculkan banyak boyband dan girlband yang mengkombinasikan menari dan menyanyi. Remaja-remaja di Indonesia mulai latah mengikuti sama persis budaya K-pop dan berlomba-lomba membuat boyband atau girlband. Mulai dari cara menyanyi, menari, pakaian, rambut, gaya, dll-nya dibuat sama persis. Budaya ini menghambat kreativitas anak bangsa untuk maju dalam bidang seni.


Budaya yang Mendorong Kemajuan

Budaya Jujur
Jujur adalah poin penting dalam hidup. Karena dengan budaya ini kita merasa tentram dan damai menjalani hidup, sehingga kita dapat lebih bisa leluasa untuk berkreativitas.

Budaya Percaya Diri
Budaya ini mampu mendorong kita agar lebih yakin untuk mengeksplor diri lebih jauh. Biasanya karena kita terlalu mengikuti budaya meniru, maka rasa percaya diri kita tidak muncul sehingga kreativitas kita tidak dapat tereksplor secara maksimal. Maka itu mulai sekarang, mulailah lebih percaya dengan diri sendiri dan tidak biasakan meniru.

Budaya Toleransi
Budaya ini harus dikembangkan di Indonesia, karena dengan budaya ini pikiran bangsa Indonesia dapat lebih terbuka dan dapat menerima perbedaan sehingga dapat meminimalisir keributan maupun perpecahan.

Budaya Mendengarkan
Budaya yang saya maksudkan disini adalah mendengarkan masukan atau kritik yang membangun. banyak dari masyrakat enggan menggunakan budaya ini karena masih tersulut oleh ego masing-masing. maka itu, mari kita biasakan mendengar dan juga jangan lupa untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Pada intinya, ini semua kembali lagi kepada diri kita sebagai manusia yang diberikan kemampuan berpikir dengan logika oleh Allah SWT, sehingga dapat memilih mana budaya yang baik dan mana yang buruk bagi kemajuan.

Sumber : http://carlaaargh.blogspot.com/2013/04/budaya-yang-menghambat-dan-mendorong5.html

0 komentar:

Posting Komentar